Klarifikasi Kasek-Ketua Pelaksana
Terkait Penyebaran Buku Golkar Bergambar JK
TUBAN – Tersebarnya buku-Partai Golkar (PG) bergambar Jusuf Kalla yang ditempeli stiker caleg PG di SMAN 1 Tuban kepada sebagian guru peserta pembinaan guru SMA-SMK pada Jumat (27/3) lalu berbuntut panjang.
Kemarin (28/3), Panwaslu Tuban mengklarifikasi Ketua Pelaksana Moh. Sholeh dan Kepala SMA N 1 Tuban Suprapti serta dua saksi lainnya. Pemeriksaan berlangsung pukul 08.30 hingga 13.00 di kantor Panwaslu Jalan Pramuka kemarin.
Suprapti diperiksa di ruang Ketua Panwaslu Tuban Minan. Sholeh diperiksa di ruang anggota panwaslu, Edy Toyibi dan Arief Subiantoro. Suprapti yang dikonfimasi koran ini enggan berkomentar. “Tanya saja ke panwas,” katanya sambil berlalu.
Sementara itu, Sholeh menyatakan, kegiatan di SMAN 1 Tuban yang dihadiri lebih dari 300 orang tersebut hanya bertujuan untuk pembinaan guru. “Itu (beredar buku PG) di luar sepengetahuan saya,” ujarnya.
Saat itu, Sholeh mengaku fokus pada acara sehingga tidak tahu-menahu tentang beradarnya buku tersebut. Setelah mengetahui beredarnya buku itu, pihaknya mengkroscek para guru. “Kepala sekolah tidak tahu siapa yang membagikan. Sekarang kami mencari siapa yang mengedarkan itu,” papar kepala UPTD Disdikpora Kecamatan Tuban tersebut. Dia belum tahu motif penyebaran buku itu.
Minan menyatakan, empat orang tersebut diperiksa terkait dugaan penyebaran buku bergambar PG di SMAN 1 Tuban. Sampai kemarin, panwaslu belum bisa menyimpulkan hasil klarifikasi. “Mereka tidak tahu. Kepala sekolah juga tidak tahu,” jelasnya.
Ketidaktahuan mereka dianggap janggal oleh panwaslu. “Secara logika, tidak percaya. Nanti akan kami klarifikasi lagi,” tuturnya. Karena itu, temuan buku di tempat pendidikan tersebut dibawa ke Penegak Hukum Terpadu (Gakumdu) Polres Tuban. “Saya akan berkoordinasi dengan dengan gakumdu,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, Jumat lalu panwas menemukan buku bergambar PG dan tempelan stiker caleg DPRD Jatim Dapil IX PG Freddy Poernomo di SMAN 1 Tuban. Buku itu disebar kepada sebagian guru peserta pembinaan guru SMA-SMK. (zak/jpnn/bh)
Edy Toyibi 